Minggu, 13 September 2009

PERSAHABATAN "ON-LINE" DAN PERSAHABATAN "RILL"


Gagasan tentang persahabatan telah mendapat pemahaman baru oleh munculnya kosa kata jaringan sosial digital dalam beberapa tahun belakangan ini. Gagasan ini merupakan suatu pencapaian yang paling luhur dalam budaya manusia. Dalam dan melalui persahabatan, kita bertumbuh dan berkembang sebagai manusia. Karena itu, persahabatan yang benar harus selalu di lihat sebagai kekayaan yang paling besar yang dapat di alami oleh pribadi manusia. Dengan ini, kita mesti hati-hati memandang reme gagasan atau pengalaman persahabatan. Sungguh menyedihkan apabila hasrat untuk mempertahankan dan mengembangkan persahabatan "on-line" mengorbankan kesempatan untuk keluarga, teman, tetangga serta mereka yang kita jumpai dalam keseharian di mana kita berada, di tempat pendidikan dan tempat rekreasi. Apabila hasrat akan jalinan maya beruba menjadi obsesi, maka hasrat itu akan memarjinalkan pribadi dari intraksi sosial sehari-hari sekaligus menghambat aktivitas hidup manusia.

Persahabatan adalah kekayaan terbesar manusia, tetapi nilai ulungnya bisa hilang apabila persahabatan itu di pahami sebagai tujuan itu sendiri. Sahabat harus saling mendukung dan saling memberi dorongan dalam mengembangkan bakat dan pembawahan mereka serta memanfaatkannya demi pelayanan antar sesama manusia. Dalam konteks ini, sungguh membanggakan jejaringan digital baru beriktiar memajukan kesetiakawanan, terciptanya damai dan keadilan, hak asasi manusia dan penghargaan terhadap hidup manusia serta kebaikan ciptaan.

Jejaring ini dapat mempermudah bentuk-bentuk kerjasama antar manusia dari konteks geografis dan budaya yang berbeda serta membuat mereka mampu memperdalam rasa sepenangguangan demi kebaikan untuk semua. Karena itu, secara tegas kita harus menjamin bahwa dunia digital, dimana jejaring serupa itu dapat di bangun, adalah dunia yang sungguh terbuka untuk semua orang. Sungguh menjadi tragedi masa depan manusia apabila sarana baru komunikasi yang memungkinkan orang berbagai pengetahuan dan informasi dengan cara yang lebih cepat dan berdayaguna, tidak terakses oleh mereka yang terpinggirkan secara ekonomi dan sosial, atau apabila ia hanya membantu memperbesar kesenjangan yang memisahkan orang miskin dari jejaring baru itu yang justru di kembangkan bagi pelayanan sosialisasi manusia dan penyebaran informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar