Rabu, 04 November 2009

Menanti Kedamaian


Kebenaran itu pasti datang, meski engkau sembuyikan, suara keadilan itu pasti aku minta, meski engkau bungkam. Biarpun engkau membungkan kami dengan letupan bedil, Mengapa engkau murka, ketika aku menuntut hak turunan atas tanah papua, bukankah aku tidak pernah merampaskemerdekaanmu atas tanahmu ? Suaraku tidak bisa engkau bungkam…, meski moncong bedilmu menyesakkan mulutku…, meski rantai tankmu menggilas tubuh kurusku.

Siapapun takkan pernah mampu hentikan kebimbanganku, akan kebenaran sejarah tanah papua. Kenapa engkau bimbang, ketika lidah jiwaku bertanya…? Suaraku tidak bisa di penjara…, sebab disanalah bersemayam kemerdekaann. Apabila engkau memaksa kami untuk diam, maka aku akan memberimu pemberontakan.

…karena sejatinya suaraku bukan perampok, yang ingin menjarah hartamu. Ia hanya ingin bertanya, mengapa engkau mengokang senjata ketika suara-suara kami meminta keadilan bagi tanah papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar